Informasi Lengkap tentang Anestesi

Pengertian Anestesi
Istilah Anestesi pertama kali ditemukan oleh O.W. Holmes yang artinya tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Anestesi Lokal adalah Menghilangkan rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran. Informasi tentang Anestesi Lokal
2. Anestesi Umum adalah Menghilangkan rasa sakit disertai hilangnya kesadaran.
Semua anestesi umum menghambat SSP secara bertahap, mula-mula fungsi yang kompleks akan dihambat dan paling akhir medula oblongata, yang merupakan pusat saraf vasomotor dan pusat pernafasan.

4 Stadium dalam Anestesi:
1. Stadium I (analgesi)
Stadium ii dimulai dari saat pemberian anestesi sampai hilangnya kesadaran. Pada stadium ini penderita masih dapat mengikuti perintah dan rasa sakit hilang. Pembedahan ringan seperti pencabutan gigi, biopsi kelenjar dapat dilakukan pada stadium ini.
2. Stadium II (delirium/eksitasi)
Stadim ini dimulai dari hilangnya kesadaran sampai permulaan stadium pembedahan. Pada stadium ini terlihat adanya eksitasi dan gerakan yang tidak menurut kehendak, misalnya Penderita tertawa, menangis, menyanyi, pernafasan tidak teratur, kadang-kadang apnea dan hiperapnea, tonus otot rangka meninggi, inkontinesia urin dan alvi, muntah, midriasis, takikardi. Hal ini terjadi karena hambatan pada pusat hambatan. Stadium ini harus cepat dilewati karena dapat mengakibatkan kematian.

3. Stadium III (pembedahan)
Dimulai dengan teraturnya pernafasan sampai pernafasan spontan hilang. Stadium III dibagi menjadi 4 tingkat.
4. Stadium IV (paralisis medula oblongata)
Harus dijaga dengan hati-hati jangan sampai stadium IV dimasuki. Stadium IV dimulai dengan melemahnya pernafasan perut dibandingkan stadium III tingkat 4, tekanan darah tidak dapat diukur karena kolaps pembuluh darah, berhentinya denyut jantung dan dapat disusul kematian. Pada stadium ini kelumpuhan pernafasan tidak dapat di atasi dengan pernafasan buatan.

Cara Pemberian Anestesi
1. Secara Inhalasi yaitu dengan cara Open Drop Method, semi open drop method, SemiClosed method, Closed method.
2. Secara IV atau IM

Medikasi preanestetik
Tujuannya adalah untuk mengurangi kecemasan, memperlancar induksi, mengurangi keadaan gawat anestesi, mengurangi timbulnya hipersalivasi, bradikardi dan muntah sesudah dan selama anestesi. Medikasi preanestetik biasa diberikan secara oral sebelum anestesi atau secara IV pada keadaan gawat.

Pembagian Obat Anestesi
Menurut Bentuk Fisiknya, Anestetik umum dibagi menjadi
1. Anestetik gas misalnya Nitrogen oksida dan siklopropan
2. Anestetik menguap misalnya eter, enfluran, halotan, metoksifluran, etilklorida
3. Anestetik parenteral misalnya Ketamin, propofol dsb

cukup segini aja kali ya..mau ngetik lebih banyak dan lebih detail cape euy...Semoga bermanfaat

Posted by: Polobye Sidauruk
Berbagi Informasi Updated at: 07.56

0 komentar:

Posting Komentar