Kali ini Berbagi informasi akan mengulas tentang obat jamur, definisi, penggolongan dan mekanisme kerja obat anti jamur. Secara definisi mungkin sudah jelas bahwa obat jamur adalah senyawa yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh jamur seperti kurap, panu, kadas dan lain sebagainya. Secara umum obat jamur biasanya diberikan secara topikal (berbentuk salep) namun pada beberapa kasus ada kalanya obat jamur diberikan melalui oral dan infus, Kelebihan obat yang digunakan secara oral atau infus adalah reaksi kerjanya lebih cepat dan mampu menjangkau seluruh bagian tubuh termasuk jamur yang menyerang organ dalam atau bahkan otak.
Penggolongan Obat Jamur
Penggolongan obat jamur dapat dilakukan berdasarkan golongan obat tersebut dan mekanisme kerja obat jamur itu sendiri.
- Obat jamur golongan Polyene, obat jamur kelompok polyene bekerja dengan cara mengikat sterol dalam membran sel jamur. contohnya adalah nistatin, candicin dan rimocidin.
- Obat jamur golongan Azoles, Anti jamur kelompok azole merupakan obat jamur yang paling banyak digunakan di indonesia, obat jamur golongan azoles bekerja dengan cara menghambat α-lanosterol 14 demethylase. contoh obat jamur golongan azoles adalah ketokonazole, mikonazole, dan flukonazole.
- obat jamur golongan Allylamines, bekerja dengan menghambat epoxidase squalene. contohnya adalah terbinafine
- Obat jamur golongan Echinocandins, bekerja dengan menghambat sistesa glukan dalam dinding sel. contoh obat jamur golongan echinocandins adalah caspofugin.
- selain kelompok diatas masih ada beberapa kelompok obat jamur minor lainnya seperti griseofulvin, asam benzoat dan masih banyak lagi.
Dosis dan Efek Samping obat jamur
Meskipun pemberian obat jamur pada umumnya diberikan secara topikal atau merupakan obat luar, namun hal ini tidak lantas mengabaikan dosis dan efek samping obat jamur tersebut, sangat disarankan bagi anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum anda menentukan pilihan jenis obat jamur dan mengkonsumsinya. Kekhawatiran terbesar dari konsumsi obat jamur yang tidak sesuai adalah reaksi alergi, toksik, kontraindikasi dengan obat lain yang anda konsumsi dan pengaruh terhadap hormon.
Gunakanlah obat selalu berdasarkan petunjuk yang ada pada kemasan atau petunjuk dokter. Bila ada yang yang anda tidak ketahui anda bisa konsultasikan ke dokter atau apoteker apotik tempat anda membeli obat.
halo pak.
BalasHapusantifungi itu anti jamur ya ???
Artikel nya sangat mudah dipahami😊
BalasHapus