Penyakit Saluran Pencernaan

Berikut ini adalah penyakit pada saluran pencernaan yaitu acute upper gastrointestinal distress dan chronic upper gastrointestinal distress.
ACUTE UPPER GASTROINTESTINAL DISTRESS
Umumnya dapat sembuh sendiri dan responsif terhadap terapi simptomatik dengan netralisasi asam, beberapa penyakit saluran pencernaan yang termasuk kedalam acute upper gastrointestinal distress antara lain:
  • Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), refluks gastroesofagus merupakan aliran balik dari isi gaster dan duodenum (lambung dan usus 12 jari), yang timbul karena kelemahan sfingter esofagus bagain bawah. Normalnya refluk ini dapat terjadi sampai 15 kali dalam sehari pada orang normal tanpa disadari. Kebanyakan tidak menimbulkan gejala namun keluhan yang paling sering ditimbulkan adalah rasa tidak enak (rasa terbakar) dibelakang sternum (tulang dada) yang menjalar keatas. Terapi gastroesophageal Reflux meliputi: Fase I ( perubahan pola makan, hindari makanan berlemak, kopi dan coklat yang dapat mengurangi tonus sfingter esofagus), Fase II (penggunaan omeprazole, H2 antagonis, metoclopramide dan sucralfate), Fase III (pada tahap penyakit yang lebih berat mungkin diperlukan pembedahan, antirefluks, namun pembedahaan dapat mengakibatkan penderita tidak dapat bersendawa ataupun muntah).
  • Gastritis, gastritis adalah inflamasi dari mukosa gaster. proses ini umumnya sembuh sendiri, pasien mungkin memerlukan obat gastritis antara lain pemberian antasid dan H2 antagonis untuk jangka waktu yang pendek.
  • Nonulcer dyspepsia, dyspepsia digunakan untuk menggambarkan rasa tidak enak pada perut, termasuk regurgitasi asam, rasa terbakar.
  • Drug-induced ulceration
  • Stress Ulcer, stress ulcer adalah ulcerasi akut yang terutama timbul pada lambung tetapi juga dapat ditemukan pada duodenum dan esofagus, umumnya stress ulcer multiple, dangkal, kecil dan superfisial. Profilaksis stress ulkus dapat dicapai dengan H2 antagonis setiap 6 jam.
CHRONIC UPPER GASTROISTESTINAL DISTRESS
  • Gastritis Kronik, gastritis kronik adalah lesi pada gaster yang dialami dalam waktu yang lama. tidak terdapat gejala spesifik yang berhubungan dengan gastritis kronik. mungkin dapat timbul pendarahan dan gejala lainnya yang berhubungan dengan defisiensi dari cyanocobalamin karena defisiensi faktor intrinsik.
  • Ulkus Peptikum, disebabkan oleh peningkatan dari asam dan pepsin, penurunan resistensi mukosa atau kombinasi keduanya. Perbedaan ulkus peptikum dari stress ulcer adalah terdapatnya fibrosis pada dinding usus..
  • Ulkus Gaster, sering timbul sebagai lesi tunggal sepanjang kurvatura minor dan dinding posterior antrum, kadang-kadang dapat timbul pada cardia, kanalis pylorus dan kurvatura mayor dari fundus. Keluhan paling umum penderita ulkus gaster adalah nyeri (biasa dirasakan 30-60 menit setelah makan dan bertahan selama 60-90 menit) dan pendarahan saluran cerna.
  • Ulkus Duodenum, adalah lesi mukosa pada dinding anterior duodenum tepat dibawah kanalis pylorus. Ulkus doudenum disebabkan oleh pepsin dan asam yang berlebih. Nyeri umumnya timbul 2-3 jam setelah makan. Nyeri timbul pada saat lambung kosong dan hilang dengan makan. Pasien sering terbangun pada malam hari karena nyeri. Gejala khas dari ulkus doudenum adalah nyeri yang tidak menjalar.

Posted by: Polobye Sidauruk
Berbagi Informasi Updated at: 22.48

0 komentar:

Posting Komentar