Obat Pencahar

Obat pencahar (laksansia) adalah zat-zat yang dapat mempercepat peristaltik di dalam usus sebagai refleks dari rangsangan langsung terhadap dinding usus yang menyebabkan defekasi. Zat-zat ini mempengaruhi atau merangsang susunan syaraf otonom parasimpatis untuk melakukan gerak peristaltaltik di usus dan mendorong isinya keluar. Obat pencahar biasanya diminum oleh mereka yang mengalami sembelit (konstipasi) dimana defekasi terhenti atau berlangsung tidak lancar atau tidak teratur. Beberapa hal yang dapat menyebabkan sembelit (konstipasi) antara lain:
  • Kurang Minum
  • Kurang makan makanan yang mengandung serat
  • Ketegangan saraf dan emosi (stress)
  • Efek samping dari obat-obatan
Selain untuk menyembuhkan sembelit, obat pencahar juga biasa digunakan untuk membantu penyembuhan keracunan obat atau makanan yang akut, penderita yang akan menjalani dengan sinar rontgen pada saluran usus, ginjal, kandung kemih dll, sebelum dan sesudah minum obat cacing. Namun demikian penggunaan obat pencahar harus sesuai kebutuhan, sebab penggunaan obat pencahar yang terlalu sering dapat mengakibatkan beberapa efek yang tidak diingikan, yaitu
  • Absorpsi zat yang diperlukan tubuh pada usus dapat terganggu
  • Sintesa vitamin dalam usus juga bisa terganggu
  • Garam-garam natrium dan kalium tidak diserap dalam usus sehingga dapat menyebabkan kelemahan otot.
Penggolongan obat pencahar
obat pencahar dapat digolongkan berdasarkan beberapa kategori, antara lain. Penggolongan obat pencahar berdasarkan waktu kerja, obat pencahar dibagi menjadi laksansia - katartika - purgativa - drastika. Penggolongan obat pencahar berdasarkan mekanisme kerjanya atau sifat kimiawi senyawa obatnya:
  • Obat atau zat perangsang dinding usus, yaitu zat-zat yang langsung merangsang saluran usus sehingga mempertinggi peristaltiknya. dibagi menjadi obat yang merangsang usus besar (dioksiantrakinon, bisakodil, fenolfthalein, diasatinum, glukosida antrakinon. Obat yang merangsang usus kecil ( oleum ricini, kalomel)
  • Obat yang memperbesar isi usus, dibagi menjadi tiga golongan yaitu obat yang menaham osmosis isi dalam usus (natrium sulfat, Natrium fosfat, magnesium sitrat, magnesium sulfat/garam inggris, gliserol), obat yang dapat mengembang dalam usus (agar-agar, CMC, Tylose), Zat yang tidak dapat dicerna contohnya buah yang banyak mengandung serat, karena serat susah untuk dicerna maka akan merangsang peristaltik usus besar.
  • Zat pelicin, contohnya paraffin liquidum, suppositoria dengan gliserin dan lain-lain.
Semoga bermanfaat.

Posted by: Polobye Sidauruk
Berbagi Informasi Updated at: 17.54

0 komentar:

Posting Komentar