Obat Epilepsi

Kegagalan pengobatan epilepsi, Berbagai faktor dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan epilepsi, sebelum memutuskan suatu kasus termasuk epilepsi yang tidak dapat atau sukar diobati, perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan pengobatan epilepsi kurang berhasil:
  • Faktor penderita, salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengobatan epilepsi adalah ketaatan dan kepatuhan penderita. berbagai alasan yang menyebabkan mengapa penderita tidak teratur minum obat diantaranya adalah bosan, merasa sudah baik atau bebas dari serangan, takut bila terlalu lama minum obat akan menyebabkan gangguan lain, kurangnya informasi
  • Gangguan struktural otak, Kelainan struktur otak dapat menyebabkan epilepsi menjadi susah disembuhkan. beberapa sindroma epilepsi yang termasuk kategori susah disembuhkan adalah early myoclonic encephalopathy, early infantile epileptic encephalopathy, west's syndrome, lennox-gastaut syndrome, progresisive metabolic, epilepsia partialis continua.
  • Pengobatan yang tidak efektif, hal ini dapat terjadi karena dosis yang tidak tepat atau cara pemberiannya salah, adanya interaksi atau intoleransi obat.
  • Diagnosa salah, bila memungkinkan sebaiknya dilakukan motoring video-EEG untuk memastikan diagnosa
Dibawah ini adalah beberapa obat yang digunakan sebagai obat anti epilepsi (OAE) :
Phenobarbital (PB/PHB)
  • Indikasi : Kejang neonatus, kejang demam, kejang parsial, kejang umum, status epileptikus
  • Inefektif : abcense/lena, infantile spasme
  • Dosis awal : <1 tahun : 3-5 mg/kg BB ; >1 tahun : 2-4 mg/kg BB
  • Interval Dosis : 4x-2x
  • Dosis Maintenance : sama
  • Steady State : 14-21 hari
  • Waktu untuk mencapai efek maks : 5-15 jam
  • Waktu paruh : Anak: 37-73 jam; Neonatus:45-173 jam
  • Kadar terapeutika : 15-40 mikrogram/ml
  • Efek samping : sedatif, hiperaktivitas, menjadi bodoh, gangguan penampilan, rash, sindrom steven-johnson
  • Monitoring Rutin : Tidak perlu
 Phenyntoin (PHT)
  • Indikasi : Kejang parsial, kejang umum tonik klonik, status epileptikus
  • Inefektif : absence, kejang demam, infantile spasme
  • Dosis awal : 5-6mg/kg BB
  • Dosis maintenance : 4-8 mg/kg BB/hr
  • Dosis interval : 2x
  • Steady state : 7-10 hari
  • Waktu untuk mencapai efek maks : 4-8 Jam
  • Kadar terapeutika : 10-20 mikrogram/ml
  • Efek Samping : sedatif, ataksia, kabur atau diplopia, mual muntah, hiperplasia ginggiva, hirsuitisme, kulit kasar, rush, sindroma steven-johnson
  • Monitoring rutin : DL 1-2x/tahun
Valporate (VPA)
  • Indikasi :absence, semua kejang umum, infantile spasme, kejang demam
  • Inefektif : tidak ada, hanya kurang efektif untuk kejang parsial sederhana dan komplek
  • Dosis Awal : 15-20mg/kg dalam 2 sampai 4 dosis yang terpisah
  • Dosis maintenance : 15-20 mg/kg BB/hr
  • Waktu mencapai efek maks : 1-4 jam
  • Waktu paruh : 4-150 jam
  • Kadar terapeutika : 50 - 150 mikrogram/ml
  • Efek samping : tremor, mual, rambut rontok, berat badan naik
  • Monitoring : DL sebelum, 2 minggu, setiap 1 bulan sekali, kemudian setiap 4-6 bulan
Untuk informasi lebih lengkap silahkan lihat-lihat link lain di blog ini, semoga sedikit postingan ini dapat memberikan manfaat.

Posted by: Polobye Sidauruk
Berbagi Informasi Updated at: 12.41

0 komentar:

Posting Komentar