Kejang Pada Anak

Kejang adalah salah satu masalah neurologis yang sering dijumpai. Pengetahuan tentang kejang, epilepsi dan sindoroma epilepsi sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak. Pengertian kejang adalah suatu episode letupan listrik ritmis yang sikron dari sejumlah neuron, dengan manifestasi perubahan motorik atau sensorik, perilaku atau tingkat kesadaran. Sedangkan epilepsi adalah suatu keadaan kejang yang berulang. Sedangkan sindroma epilepsi adalah suatu kelainan epilepsi yang ditandai dengan kelompok keluhan, tanda dan temuan elektroesefalografis (EEG) yang biasanya terjadi secara bersamaan. Kali ini kita akan berbagi informasi tentang epilepsi pada anak, sehingga dapat mudah dilaksanakan:


Manifestasi Klinik Epilepsi pada Anak
Kejang epilepsi adalah suatu disfungsi serebral yang disebabkan bangkitan listrik neuron korteks serebri yang hipereksitabilitas atau hipersikron. Manifestasi klinisnya tergantung pada daerah korteks serebri yang terlibat. Kejang epilepsi biasanya self-limited yang berlangsung selama 1 atau 2 menit, dan sering diikuti dengan periode postictal cerebral depresi dengan manifestasi defisit neurologi yang difus atau fokal.

TIPE KEJANG
- Kejang Umum    :selama berlangsungnya kejang umum, aktivitas EEG tampak simultan pada hemisfere serebri dan manifestasi gangguan behaviour terjadi sejak awitan kejang tersebut. Koordinasi aktivitas ini jelas akan melibatkan interaksi struktur kortikal dan subkortikal termasuk talamus, sistem retikularis dan substansia nigra. Suatu T-Type calcium current menyebabkan neuron diinti talamus berfungsi sebagai kontrol pacemaker dari kejang dan menyebabkan aktivitas ritmis gelombang spike. Proyeksi yang khas dari sistem talamorkortikal akan menyebabkan aktivitas ini disebarkan ke hemisfere serebri dan menyebabkan perubahan EEG pada permukaan.
Kejang umum lebih sering dijumpai pada anak dari pada orang dewasa dan dapat dikatakan bahwa kebanyakan kejang pada anak adalah kejang umum. Kesulitan yang sering didapatkan adalah mengetahui keluhan fokal pada kejang parsial pada bayi dan anak kecil dan hal ini mungkin menyebabkan kesan yang salah terhadap kejang umum. Kejang umum primer jarang dijumpai pada usia 2 tahun pertama, akan tetapi menjadi lebih sering dijumpai pada usia diatas 3 tahun. Kejang umum ditadai dengan awitan yang mendadak, hilang kesadaran atau perubahan kesadaran, dan biasanya disertai dengan gangguan aktivitas motorik yang simetris dengan perubahan tonus otot.

- Kejang Umum Konvulsi  
1. Kejang Tonik Klonik (Serangan Grand Mal), Sering dijumpai mendadak anak kehilangan kesadaran tanpa adanya tanda-tanda peringatan dan sering disertai kontraksi diaframa yang mengakibatkan jeritan. Juga sering dijumpai kontraksi ekstensor yang difus anggota badan selama 10 - 15 detik (fase tonik) yang diikuti dengan gerakan sentakan yang ritmis pada keempat anggota badan (fase Klonik). Selama kejang biasanya anak ngompol dan tidak jarang pula dijumpai gigitan pada lidah atau pipi akibat gerakan berlebihan dari otot pengunyah, kemudian anak menjadi lemas dan tidak ingat kejadian yang dialaminya sesudah sadar anak merasa bingung atau mengeluh nyeri kepala.
2. Kejang Mioklonik, Kejang mioklonik ditandai dengan kontraksi otot bilateral simetrik dalam waktu singkat. Sentakan mioklonik dapat tunggal atau berulang. Berbagai otot dapat terkena serangan dan intensitas kontraksi berbeda. Sentakan mioklonik dapat terkait dengan kejang atonik, yang menyebabkan anak jatuh. Selain itu kadang timbul gerakan melontarkan benda yang dipegangnya. Pemulihan berlangsung segera dan penderita biasanya mengingat bahwa dirinya tetap sadar.
3. Kejang Atonik tonik dan Klonik, Kejang tipe ini merupakan kejang yang jarang terjadi, dimana penderita (anak) kehilangan kesadaran, terjatuh, dan terlihat perubahan tonus yang variabel tetapi tanpa diikuti gerakan tonik klonik yang karakteristik pada serangan grand mal. Istilah kejang atonik dan akinesia sering digunakan bergantian untuk menggambarkan suatu bentuk kejang dimana penderita mendadak jatuh atau terjadi serangan tonus sikap togok badan (postural tonus). Manifestasi kejang atonik adalah mendadak dan sering kehilangan tonus secara sempurna pada anggota badannya, leher dan otot badan. sebaliknya kejang akinetik terjadi penghentian mendadak dari gerakan tanpa hilangnya tonus otot secara signifikan.

- Kenjang Umum Non Konvulsi
Dikenal 2 bentuk kejang umum non konvulsi yang juga dikenal sebagai absence seizures ialah:
1. Absens Tipikal, Biasanya berlangsung tanpa suatu peringatan, beberapa gangguan kesadaran mendadak dan singkat (biasanya <1 detik), dengan awitan dan pemulihan yang mendadak dan disertai pola EEG yang khas yaitu 3 per second spike and wave.
2. Kejang Atipikal, bentuk hampir sama dengan absens tipikal akan tetapi kebingungan postictal berlangsung lebih lama dan polo EEG nya agak berbeda

- Kejang Parsial, serangan yang mengenai (atau setidaknya pada awalnya) suatu fokus kecil di otak. Karakteristik kejang parsial bergantung pada bagian otak yang terkena serangan.

Posted by: Polobye Sidauruk
Berbagi Informasi Updated at: 12.18

0 komentar:

Posting Komentar